Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menambah radius bahaya dan larangan aktivitas di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki usai meletus Selasa (17/6) sore dengan semburan abu 10 kilometer.
Berdasarkan Laporan Khusus Badan Geologi Nomor 014/LK.05/BGL/2025 tanggal 17 Juni 2025 tentang perubahan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari siaga atau level III ke awas atau level IV, radius bahaya diperluas dari enam kilometer menjadi tujuh kilometer.
Masyarakat daerah sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dan sektoral baratdaya-timurlaut 8 km dari pusat erupsi.
Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki meningkat, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) Terhitung tanggal 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA.
Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Sementara itu pada Selasa malam Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura Kabupaten Flores Timur, NTT kembali meletus pada pukul 23.00 WITA dengan semburan abu vulkanik setinggi 5 kilometer di atas puncak.
Letusan tersebut dikonfirmasi petugas PPGA Yohanes Kolli Sorywutun melalui keterangan tertulis yang dikeluarkan pukul 23.16 WITA.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 17 Juni 2025 pukul 23:00 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 m di atas puncak (± 6.584 m di atas permukaan laut)," kata Yohanes.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat disertai suara gemuruh sedang.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber: Kompas, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar