Senin, 21 Juli 2025 CMC PKSS Menginformasikan:
Berikut adalah rangkuman informasi mengenai demonstrasi atau aksi unjuk rasa yang terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta, pada tanggal 21 Juli 2025, serta beberapa informasi terkait aksi-aksi sebelumnya dan yang akan datang:
Demonstrasi Terkini: Aksi Ojek Online (Ojol) di Jakarta
Pada hari ini, Senin, 21 Juli 2025, pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir daring menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Aksi ini dikenal sebagai "Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217.
Lokasi dan Waktu:
Aksi ini terpusat di kawasan Silang Selatan Monas, tepatnya di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, dan sekitar Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Merdeka Selatan.
Ada dua gelombang demo:
Tahap 1: Pukul 10.00 WIB, oleh massa GARDA Indonesia DKI Jakarta.
Tahap 2: Pukul 13.00 WIB, oleh massa dari kelompok korban aplikator.
Jumlah Peserta:
Diperkirakan sekitar 50.000 pengemudi ojol dan kurir daring akan mengikuti aksi ini.
Tuntutan Utama:
Para pengemudi ojol menyampaikan lima tuntutan utama:
Negara menghadirkan Undang-Undang Transportasi Online/PERPPU.
Biaya aplikasi 10 persen harga mati. (Menuntut potongan biaya aplikasi maksimal 10%).
Regulasi tarif antaran barang dan makanan. (Menuntut adanya regulasi yang jelas mengenai tarif untuk pengiriman barang dan makanan).
Audit investigatif aplikator. (Menuntut adanya audit menyeluruh terhadap praktik bisnis aplikator).
Menghapus "aceng", slot, double order, hemat, member-member, dan lainnya dikembalikan semua menjadi driver reguler. (Menuntut penghapusan sistem-sistem yang dianggap merugikan pengemudi dan mengembalikan status pengemudi menjadi reguler).
Pengamanan dan Dampak:
Sebanyak 1.632 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan jalannya demo.
Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional di sekitar lokasi demo untuk mengantisipasi kemacetan.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa ribuan pengemudi akan melakukan mogok massal (off bid) sebagai bagian dari aksi ini.
Aksi ini disebut sebagai bentuk akumulasi kekecewaan terhadap Kementerian Perhubungan dan Menteri Perhubungan yang dianggap tidak tegas dan tidak responsif dalam menyelesaikan persoalan tuntutan aksi sebelumnya.
Demikian kami informasikan, terima kasih
Sumber: Gemini/Internal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar