Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Rabu (30/4/2025).
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 8 kali sejak pukul 00.00 hingga 14.30 WIB.
Enam erupsi di antaranya dapat diamati secara visual, sedangkan dua lainnya tidak tampak karena gunung tertutup kabut.
Erupsi pertama yang dapat diamati terjadi pada pukul 07.28 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 500 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke barat daya.
Disusul, pada pukul 08.48 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas tebal dengan tinggi 800 meter yang mengarah ke barat daya.
Kemudian, Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 09.30 WIB.
Semburan kolom abu tebal membubung setinggi 1.000 meter yang mengarah ke barat daya.
Pada pukul 12.14 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa letusan asap dengan ketinggian 700 meter yang mengarah ke barat daya.
Selang 8 menit, tepatnya pada pukul 12.22 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom abu 400 meter yang mengarah ke barat daya.
Terbaru, erupsi terjadi pada pukul 12.36 WIB, dengan kolom letusan setinggi 600 meter yang mengarah ke barat daya.
Beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber: Kompas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar